Bagi
para pemilik Nexus, update software Android bisa diperoleh melalui
internet. Termasuk Nexus 4, Nexus 10, Nexus 7 Original (2012) dan
Galaxy Nexus smartphone. Handset Nexus 7 (karena dilengkapi layar 7
Inchi yang anti gores) baru akan tersedia pada tanggal 30 Juli (hari
ini) untuk wilayah Amerika melalui Google Play, Amazon.com, Best Buy,
GameStop, Staples dan Walmart. Negara lain tentunya akan segera
menyusul.
Android 4.3 sekarang menambahkan fitur autocomplete pada dial-pad dengan
tampilan pop-up saran nama kontak atau nomor telepon ketika pengguna
mulai mengetikkan sesuatu. Sebelumnya fitur Auto Complete terdapat pada
Phone Book saja. Dengan fitur ini, anda tidak perlu secara khusus
membuka phone book untuk menemukan kontak yang jarang anda hubungi.
Pada contoh ilustrasi di sebelah kiri anda bisa memahami bahwa
kontak bernama Meira Smith tidak memenuhi unsur no 634 namun tetap
ditampilkan. Hal ini disebabkan karena sistem pencarian auto complete
ini juga berkaitan dengan fitur prediksi keyboard (fitur no.6 pada
tulisan ini).
2. Bluetooth AVRCP (Audio/Video Remote Control Profile)
Perangkat yang menjalankan Android 4.3 Google Jelly Bean dapat
disinkronkan dengan bluetooth stereo mobil dengan menawarkan
fungsionalitas tambahan. Bluetooth AVRCP versi 1.3 ini memungkinkan
stereo mobil anda untuk menampilkan metadata seperti judul lagu ketika
musik sedang streaming dari perangkat Android 4.3.
3. OpenGL ES 3.0
Google mengklaim bahwa Android 4.3 mendukung versi baru dari
standar industri untuk kinerja grafis yang tinggi. Jika Anda adalah
seorang pecandu game, update terbaru ini pasti akan membuat anda
bersemangat. Google juga memberikan demo game gratis sekedar untuk
menunjukkan perbedaannya dengan Android 4.2 seperti tekstur yang
mendetail, pantulan cahaya pada permukaan yang kaca/metalic, dan
refleksi. Hal ini tidak ditemui pada Android 4.2.
Handset yang telah support fitur ini adalah Nexus 7 (edisi 2013), Nexus 4, dan Nexus 10 devices.
4. Antar Muka/Tampilan Kamera baru
Tampilan aplikasi kamera pada Android 4.3 juga menawarkan program
yang diperbarui. Dimana aplikasi ini memiliki menu baru berkonsep menu
melengkung yang membuatnya lebih mudah untuk mengontrol dan bermanuver
pada pengaturan kamera.
Nexus 7 (2013) memiliki kamera depan beresolusi 1,2 Mega Pixel sedangkan kamera belakang 5 Mega pixel.
5. Peningkatan akurasi penentuan lokasi handset melalui pemindaian Wi-Fi secara pasif (scan only mode)
Google kini telah meningkatkan akurasi deteksi lokasi perangkat
Android anda yang sebelumnya hanya mengandalkan GPS dengan cara
menambahkan teknik pemindaian lokasi melalui Wi-Fi. Hal ini memungkinkan
aplikasi untuk mendapatkan data lokasi perangkat anda melalui Wi-Fi
bahkan ketika Wi-Fi sedang tidak terkoneksi/tidak digunakan untuk akses
data (anda masih bisa menonaktifkannya sama sekali melalui menu
setting).
Android 4.3 juga memiliki kemampuan baru untuk melakukan kalkulasi
geofencing* secara hardware. Update ini memindahkan perhitungan lokasi
handset ke perangkat keras ketimbang melakukannya secara software yang
akan lebih boros baterai seperti sebelumnya. Dengan demikian ini
akan mengoptimalkan efisiensi pemakaian daya.
Namun, karena kalkulasi posisi handset ini tergantung hardware, maka update 4.3 ini tidak berfungsi dengan baik untuk
handset lama sebelum Google Nexus 7. Pada Google Nexus 7, kemampuan
deteksi untuk aplikasi geofencing ini mampu mencapai 1 meter jika
terdapat jaringan WIFI yang aktif di dekatnya. Untuk handset lama,
akurasinya berada pada kisaran 50 meter. Dan jika tidak terdapat WIFI,
maka akurasinya adalah 300 meter yang diperoleh dari data GPS. Sedangkan
jika GPS dan WIFI dinonaktifkan, maka deteksi handset hanya bisa
dilakukan dengan akurasi 1000 meter/1 kilometer melalui perhitungan
BTS.
Semua data akurasi ini menggunakan metode statistik dengan tingkat keyakinan 68%.
Jadi kalau akurasi 1 meter akan bermakna bahwa posisi handset 68% pasti
berada dalam radius 1 meter tersebut. 32%-nya berada diluar radius 1
meter tersebut. Umumnya, untuk tingkat keyakinan 68% ini, maka margin of
errornya adalah sekitar 5%. Artinya +/- 5% dari 1 meter adalah 5 cm!
Cukup akurat bukan ?
*geofencing:
mendeteksi keberadaan/posisi handset apakah berada pada radius area
yang telah anda tentukan sebelumnya. Berguna untuk aplikasi deteksi
keberadaan anak anda, kendaraan anda, atau monitoring armada penjualan
anda.
6. Keyboard & Input
Android 4.3 dilengkapi dengan algoritma yang ditingkatkan untuk
pengenalan layar sentuh dan mengetik/tap yang membuat menulis SMS/Email
akan lebih mudah. Selain itu juga disertakan emoticon baru, yang mirip
dengan emoticon pada iPhone. Update ini juga meningkatkan kecepatan
untuk tombol gamepad dan joystick dengan menurunkan latensi/delay secara
signifikan.
7. Bluetooth Smart Ready
Adalah
update teknologi terbaru bluetooth dengan konsumsi rendah energi
(Bluetooh 4.0). Ini akan sesuai sekali untuk aksesoris seperti monitor
denyut jantung, pedometer*, termometer, dan banyak lainnya yang telah
berlogo Smart Ready. Pengguna kini dapat menyinkronkan perangkat energi
rendah tanpa khawatir akan mempengaruhi penggunaan baterai. Fitur ini
juga akan membuka jalan lebih luas lagi untuk perangkat wearable yang
mulai marak belakangan ini.
*pedometer: perangkat elektronik atau
elektromekanis portabel, yang berfungsi menghitung langkah kaki
seseorang dengan cara mendeteksi gerakan pinggul orang tersebut.
8. Pengguna dengan kewenangan terbatas/Restricted profiles
Dengan fitur ini, anda bisa membuat profile dengan kewenangan
terbatas. Misalnya jika anda hendak meminjamkan hape/tablet milik anda
kepada anak anda atau orang lain, anda bisa membuat profile baru khusus
untuk kebutuhan mereka yang terkontrol. Atau misalnya jika anda
membangun armada penjualan yang hanya membutuhkan aplikasi Penjualan,
fitur ini akan sangat bermanfaat.
9. Virtual Surround
Yang juga menarik dari edisi Jelly Bean 4.3 ini adalah adanya fitur
Virtual Surround yang khusus dioptimasi untuk perangkat sound system
mobile phone. Pembuatnya adalah penemu format file mp3 yang legendaris
(selain Bose tentu saja:) ). Fitur ini memungkinkan anda untuk menonton
film dengan sound yang terasa lebih realistis.
Bagaimana cara kerja Virtual sound yang dinamai Cingo ini?
Pada
sound system home teater, suara musik atau film yang sampai ke telinga
kita melalui beberapa channel yang terpisah yang membentuk 'lingkungan'
sehingga kita (otak kita) bisa merasakan perbedaan jarak dan arah
datangnya suara dengan lebih terperinci, menimbulkan efek seolah kita
berada didalam lingkungan tersebut.
Namun jika kita
menggunakan headphone, efek tersebut hilang karena suara datangnya
berasal dari dalam kepala kita, langsung ke gendang telinga kita.
Perubahan
pola suara inilah yang kemudian dibuat modelnya secara digital dan
teknologi cingo dari fraunhofer ini kemudian mengubah suara yang
dikeluarkan berdasar model tersebut. Demikian pula jika kita menggunakan
speaker handphone kita, pola suara yang dihasilkan diubah meniru pola
suara home teater, sehingga suara yang dihasilkan seolah berasal dari
'luar' handphone kita.
10. Fitur bagi Developer Aplikasi Android
Android Jelly Bean juga tidak melupakan developer aplikasi Android
dengan menambahkan penyempurnaan terhadap aplikasi profiling tampilan
grafis yang terintegrasi dengan perangkat secara langsung. Hal ini akan
mempermudah pembuatan aplikasi android yang hemat baterai dan
cepat/lancar ketika dijalankan.
|
Teknologi Layar Fleksibel
Kategori produk ini muncul karena kemajuan yang telah dicapai dalam
teknologi layar fleksibel, yakni teknologi yang memungkinkan layar
digital bisa ditekuk s/d tekukan maksimumnya tanpa mengalami patah,
bahkan memungkinkan untuk digulung sehingga akan menghemat tempat
penyimpanan. Mudah dibawa kemana-mana pula!
Saat ini, mulai dari Apple dan Samsung dan sekarang Dell, tengah berpacu menjadi yang paling dominan dalam teknologi layar fleksibel. Teknologi ini memungkinkan pembuat gadget berinvestasi dalam teknologi yang dapat dipakai/dikenakan oleh user. Beberapa perusahaan telah menyatakan dapat merancang teknologi ini termasuk Google, yang saat ini telah memiliki ribuan orang dalam masa pengujian kaca mata pintar ala Google, sedangkan Apple, kabarnya tengah memulai pengembangan alat untuk menonton cerdas, semacam iPod untuk 'mata'.
Dell masih cenderung tertutup dengan gadget rahasianya, mengatakan
bahwa saat ini terlalu spekulatif untuk memastikan cara terbaik untuk
masuk ke pasar baru yang panas ini, terutama jika dikaitkan dengan
penjualan PC Dell yang menurun, sedangkan Samsung dan Foxconn juga masih
melakukan GTM (gerakan tutup mulut) dengan melakukan klaim serupa
tentang pengembangan wearable Gadget ini. Terakhir rumor handphone
Samsung berlayar fleksibel masih belum menjadi kenyataan dengan
peluncuran lini andalan Galaxy Notes mereka yang ternyata tanpa disertai
teknologi ini.
Belum satu pun dari gadget baru ini yang telah terbukti
menghasilkan uang. Sementara itu, kaca mata Google adalah yang paling
dekat dengan peluncurannya. Sementara raksasa teknologi dunia
berinvestasi dana pengembangan dalam jumlah selangit pada teknologi ini,
masih harus memulai periode pengujian yang panjang.
"Permintaan untuk tampilan layar fleksibel diharapkan akan mengalami pertumbuhan besar-besaran selama tujuh tahun berikutnya, dengan berbagai macam aplikasi akan mendorong hampir 250 kali peningkatan pengiriman dari 2013 s/d 2020," kata Direktur Mobile Emerging Displays and Technology Vinita Jakhanwal. Jakhanwal memprediksi gerakan yang pertama dalam kategori ini akan cenderung lambat sampai tercapainya kematangan teknologi pelindung layar yang sesuai seperti teknologi temuan Gorilla Corning yang akan membantu melindungi layar pada tablet dan smartphone. Hambatan utamanya nampak sepele: mesin pemroduksi layar pada pabrik handphone dan lainnya tidak didesain untuk menerima material berbentuk gulungan melainkan berbentuk lembaran. Sehingga dibutuhkan penyesuaian yang diperlukan.
Selain itu pertimbangan apakah pasar akan menerima atau tidak
kedatangan teknologi baru layar fleksibel ini juga bisa menjadi
penghambat. Para pengamat mengungkapkan fakta bahwa layar fleksibel
lebih menambah keindahan bentuk daripada pertambahkan fungsi. Terkecuali
mungkin Google dan Apple karena mereka telah membentuk pasar baru untuk
layar fleksibel ini.
Dan khusus pengiriman lini produk smartphone dengan layar fleksibel
diproyeksikan akan naik ke 351 juta unit pada 2020, (naik dari 2 juta
unit pada tahun 2013). Teknologi layar smartphone semacam ini tidak
benar-benar ditekuk sampai terlipat, tetapi mengandung substrat yang
fleksibel yang memungkinkan untuk mencapai kelekukan maksimum/hampir
pecah namun tetap dapat mempertahankan ketipisannya.
Layar fleksibel tahan lama yang dapat secara fisik ditekuk akan datang segera, meskipun pada awalnya akan optimal diterapkan pada layar besar atau smartphone berbentuk gelang dalam upaya untuk memaksimalkan ruang layar. LG dipandang sebagai pemimpin pasar dalam kategori tersebut, sudah menjual LG televisi di Korea dengan layar melengkung, ungkap Jakhanwal. Meski demikian LG juga telah masuk ke pasar penyuplai layar flexibel ini.
Lebih jauh ke depan ia mengatakan kaca fleksibel akhirnya akan
menjadi benar-benar fleksibel, bahkan rollable/bisa digulung, mampu
dimanipulasi oleh pengguna dan akan memicu "generasi berikutnya perangkat yang menghemat ruang."
|
Baterai Graphene
Pada awalnya, seorang Profesor di Universitas Manchester Inggris
bernama Prof. Andre Geim, seorang keturunan 1/16 Yahudi - 15/16 German
yang lahir di Rusia, berpikir untuk memecahkan masalah ketidakstabilan
Graphene di alam bebas agar bisa dimanfaatkan untuk ilmu pengetahuan.
Waktu itu tahun 2002.
Kemudian bergabung bersamanya seorang mahasiswa Phd yang
juga keturunan Rusia yang telah lama menjadi warga negara Inggris
bernama Kostya Novoselov untuk melakukan riset intensif. Seorang ilmuwan
kelahiran 1974 dan masuk dalam daftar 35 orang dibawah 35 tahun yang
inovatif terbitan MIT pada tahun 2008.
Pada tahap awal riset, mereka berdua menempuh pendekatan untuk
memoles bongkahan graphite (bahan yang sehari-hari kita temukan pada
ujung pensil biasa) menjadi irisan setipis mungkin. Lalu hasil irisan
tersebut dipoles lagi, pada arah yang tepat, sampai dihasilkan lapisan
setebal 1 nanometer. Riset yang panjang dan melelahkan, namun kualitas
graphene yang diperoleh tidak mencapai target yang diinginkan. Irisan
tersebut tidak stabil dan lapisan graphene setebal 1 atom ditemukan
dalam populasi yang sangat sedikit.
Akhirnya sebuah informasi aneh didapatkan dari seorang kolega
senior Novoselov bernama Oleg Shklyarevskii yang awalnya ditemukan
secara tidak sengaja. Oleg Shklyarevskii mengatakan bahwa sebuah isolasi
biasa yang ditempelkan pada permukaan graphite kemudian dikelupas dan
dibersihkan mampu menghasilkan lapisan graphene yang lebih tipis dari 1
nanometer.
Terdorong oleh gagasan tersebut, pendekatan baru ditempuh: dari
memoles, dibalik menjadi mengupas graphite. Dan pada tahun 2003,
akhirnya Novoselov berhasil memperoleh lapisan graphene setebal 1 atom
carbon yakni 1/10 nanometer dan temuan ini dipublikasikan pada tahun
2004.
Mereka berdua akhirnya dianugerahi hadiah nobel pada tahun 2010.
Bahkan memperoleh gelar Sir dari ratu Inggris. Saat ini Novoselov telah
menjadi seorang Profesor dan memimpin Institut Graphene, sebuah
institusi yang digerojok dana 500 Milyar untuk mendalami pemanfaatan
graphene, bentukan pemerintah Inggris.
Ketika lembar graphene tersebut diuji semua karakteristik fisika dan kimianya ditemukan:
1. Graphene lebih kuat dari pada berlian. Ketika direndam di dalam
cairan yang bisa menghancurkan berlian, graphene tetap bertahan.
2. Elektron mengalir dengan sangat baik, bahkan lebih baik daripada
kabel biasa. Kecepatan aliran listrik di dalam graphene hampir secepat
cahaya yang mengalir dalam serat fiberoptik.
3. Graphene sangat tipis, hanya berukuran 1 atom namun rantainya lebih kuat dari material lain yang berukuran jauh lebih tebal.
4. Graphene berbentuk lembaran seperti layaknya lembaran karet.
Meskipun teori awal Graphene telah dimulai sejak tahun 1947, namun
cara untuk mengekstraknya baru ditemukan pada tahun 2003 tersebut:
Pensil dan Selotip.
Jadi penemuan Graphene ini masih baru sekali. Peluang untuk
pemanfaatannya pun masih terbuka lebar. Posisi graphene dalam hidup
sehari-hari bisa dibilang setara dengan plastik: murah karena supplai
yang melimpah dan mudah didapat, namun pemanfaatannya luas sekali.
Berikut ini aplikasi pemanfaatan graphene:
a. Layar sentuh yang tidak bisa robek untuk ponsel yang bisa ditekuk seperti tali jam di pergelangan tangan anda,
b. sebuah revolusi dalam diagnosa medis, pemberian obat dan perangkat bionik,
c. lapisan pelindung untuk segala sesuatu mulai dari kemasan makanan maupun untuk turbin angin,
d. sebuah penyaring air segar melalui membran desalinasi yang bahkan mampu menyaring limbah radioaktif,
e. chip komputer yang secara dramatis lebih cepat dan tentu saja broadband,
f. panel surya yang bisa dicat atau cukup disemprotkan ke permukaan apapun, dan
g. penemuan terakhir mengenai baterai revolusioner dengan kapasitas
jauh lebih tinggi daripada yang kita gunakan saat ini namun dengan
waktu charge yang sangat singkat
- ini hanya beberapa dari revolusi graphene yang sedang dimulai oleh para peneliti di seluruh dunia.
Graphene telah menarik banyak investasi jutaan dollar untuk
pengembangannya. Tak terkecuali bidang baterai. Baterai Graphene
sebenarnya adalah sebuah kapasitor, atau lebih tepatnya ultra kapasitor.
Jadi tidak terjadi reaksi kimia apapun selama pengoperasiannya.
Electron hanya dimampatkan saja di dalamnya. Dan karena terbuat dari
bahan yang sama dengan pensil, maka tidak berbahaya bagi lingkungan.
Lalu waktu pengisiannya yang cepat telah menarik perhatian dunia.
Untuk ukuran fisik sebesar baterai hape masa kini, baterai Graphene
cukup dicharge pada voltase 4-5 volt selama 80 detik untuk penuh. 1
menit lebih 20 detik sudah penuh! Luar biasa bukan ? Namun nampaknya,
masih membutuhkan waktu 5-10 tahun lagi untuk melihat baterai graphene
ini tersedia di pasar, karena kapasitas penyimpanannya yang dicapai
masih 20% untuk saat ini.
Jika anda ingin membelinya, saat ini telah cukup banyak vendor yang menyediakannya: http://cheaptubes.com/graphene-oxide.htm . $50 untuk per 50 miligram. Atau: http://www.graphenea.com/collections/graphene-products
|
Penemuan Planet yang Mirip Bumi
Kabel yang Dapat Melar
Judul artikel ini mungkin terkesan lucu dan mengada-ada. Tetapi memang demikianlah adanya.
Sejumlah peneliti material dari North Carolina State University, USA, saat ini tengah mengembangkan suatu bahan campuran baru yang dapat digunakan sebagai penghantar aliran listrik (kabel) yang dapat ditarik melar hingga 8 kali lipat ukuran awalnya. Meskipun hingga kini bahan tersebut masih dalam tahap uji coba, tetapi sejumlah hasil penelitian mereka mengungkapkan bahwa kondisi tersebut telah berhasil dicapai. Setidaknya laporan tersebut telah tertuang dalam jurnal ilmiah mereka berjudul Advanced Functional Material. Secara umum, susunan konstruksi dasar material tesebut adalah berupa 'pipa' elastis berisi logam 'cair' super konduktif (Highly Conductive Liquid Metal Alloy). Hingga saat ini para peneliti tersebut masih terus berusaha menyempurnakan temuan mereka tersebut agar dapat diproduksi secara ekonomis. Sumber : Tulisan Dan Nosowitz di www.popularscience.com tanggal 19 Desember 2012. |
Lomba Senjata China Versus Amerika Serikat
Tetapi hal lain yang juga perlu menjadi perhatian disamping kekuatan perekonomian yang luar biasa pesatnya adalah kenyataan bahwa pemerintah China saat ini juga secara aktif tengah membangun kekuatan militer mereka. Sepuluh tahun yang lalu, budget yang dialokasikan untuk Tentara Pembebasan Rakyat China (People's Liberation Army) adalah sekitar 20 milyar dollar. Dan saat ini, sejumlah analis memperkirakan budget kemiliteran tersebut telah hampir mencapai 160 milyar dollar. Presiden China Hu Jin Tao menyatakan bahwa saat ini Tentara Pembebasan Rakyat China tengah mengemban misi bersejarah baru diabad 21. Dari tugas menjaga kedaulatan Negara China menjadi tentara berkekuatan global agar dapat menjadi negara super power sejati. Dalam beberapa kejadian yang lalu kehadiran tentara China memang dapat berjalan seiring dengan militer Amerika Serikat seperti pada saat China bergabung dalam patroli anti bajak laut di laut Somalia. Tetapi sejumlah analis mengkhawatirkan jika suatu saat kedua kekuatan tersebut bertemu di suatu kondisi dengan tujuan yang saling beseberangan. Maka yang terjadi akan sangat riskan karena kedua negara tersebut sama-sama memiliki teknologi militer yang terbaik dewasa ini. Pejabat pemerintahan Amerika Serikat tidak hanya menghawatirkan besarnya budget militer China, tetapi juga adanya kenyataan bahwa militer China saat ini memiliki kemampuan teknologi militer yang hampir setaraf dengan Amerika Serikat. Sebagai contoh, selama ini Amerika berpendapat bahwa pesawat tempur F-22 dan F-35 adalah pesawat-pesawat tempur generasi kelima yang hanya dimiliki Amerika Serikat saja (kedua jenis pesawat ini adalah pesawat-pesawat yang memiliki kemampuan anti terlacak radar, berkemampuan mesin dan sistim kontrol penerbangan yang terhebat, serta memiliki sistem komputer jaringan khusus). Tetapi, pada tahun 2011, saat menteri pertahanan Amerika Serikat Robert Gates berkunjung ke China, Presiden China Hu Jin Tao menyambutnya dengan menampilkan pertunjukan penerbangan pesawat tempur J-20 di atas kota Cheng Du (Ini baru satu jenis pesawat anti radar yang tidak dirahasiakan, bagaimana dengan yang lain?). China juga kini aktif mengembangkan pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle). Contohnya pesawat Yilong I (Pterodactyl) dan BZK-005 yang keduanya memiliki spesifikasi persis dengan Predator dan Global Hawk milik militer Amerika Serikat. Sebelum kedua pesawat ini diperkenalkan, China juga tercatat memiliki pesawat tanpa awak yang oleh pihak barat dijuluki sebagai Dark Sword. Dark Sword ini pertama kali terdeteksi pihak barat pada tahun 2006 yang lalu dan diperkirakan mampu melakukan perjalanan tanpa awaknya jauh dari wilayah China. Dan untuk mendukung kekuatan pesawat tempur mereka, musim panas yang lalu pemerintah China telah mengumumkan pembangunan 11 pangkalan udara baru di sepanjang pantai China. Sebagai tambahan, jika sebelumnya hanya Amerika Serikat yang memiliki kemampuan untuk mengirimkan kapal induk yang penuh dengan pesawat siap tempur kesetiap penjuru bumi, China kini diketahui telah membeli kapal induk milik mantan Uni Soviet berukuran 65 ribu ton dengan memanfaatkan suatu Travel Agen palsu sebagai perusahaan pembelinya. Kapal induk tersebut diketahui kini telah dilengkapi dengan mesin dan persenjataan baru termasuk dalam hal ini sejumlah rudal permukaan ke udara yang oleh pihak barat dijuluki Flying Leopard (Singa Terbang) dan sistem pertahanan udara otomatis. Kapal induk tersebut kini bernama Liao Ning mampu mengangkut 50 unit pesawat jet tempur Shen Yang J-15 'Flying Shark' (Hiu Terbang). Jet tempur ini berkemampuan sebanding dengan Jet Tempur Amerika Serikat jenis F-18. Dan sebagai perkembangan teknologi untuk Angkatan Darat China, pemerintah China kini juga telah memiliki sejumlah rudal jarak jauh yang berkode DF-21D. Rudal ini dapat diluncurkan dari truk khusus, sehingga dapat dimobilisasi dengan cepat. Pihak barat menjulukinya sebagai Carrier Killer. Disamping itu, secara rahasia, China diketahui tengah menyiapkan sejumlah kapal perusak anti deteksi radar yang masing-masing berukuran 8 ribu ton dan sejumlah kapal selam nuklir serta sejumlah kapal peluncur kendaraan amphibi. Kabar terbaru menyatakan bahwa China baru saja meluncurkan kapal penjelajah baru berukuran 36 ribu ton bernama Bahai Sea Green Pearl yang mampu mengangkut 2 ribu prajurit beserta 300 kendaraan tempurnya. Dalam hal ini China menyatakan bahwa kini mereka siap mendukung misi keamanan PBB meskipun pasukan mereka harus berada di pedalaman Afrika atau Amerika Selatan. Perlu diketahui bahwa hingga saat ini, sistem informasi militer dan pemerintahan Amerika Serikat 80% mengandalkan satelit dan GPS. Sementara itu, China diketahui tengah mengembangkan sejumlah satelit mikro yang mampu bertindak sebagai pesawat 'kamikaze' sehingga mampu merontokkan satelit manapun yang dipandang sebagai bahaya bagi China dengan cara menabrakkan diri ke satelit lawan. Disamping itu di permukaan bumi pun China tengah mengembangkan sejumlah senjata laser yang dapat melelehkan satelit manapun yang dianggap sebagai musuh yang melintas di wilayah udara China. Kolonel Senior Yao Yun Zhu dari Chinese Academy of Military Science menyatakan bahwa kini Amerika Serikat bukanlah satu-satunya negara dengan kekuatan super power di ruang angkasa. China tengah menyiapkan pengiriman lebih dari 100 satelit militer dan sipil dalam dekade ini dengan menggunakan pesawat ruang angkasa pengirim tanpa awak dan dapat dipakai ulang. Pesawat ruang angkasa tersebut bernama Shen Long. Dalam hal perang 'Cyber', China juga mengembangkan suatu sistem yang disebut sebagai Informationized Warfare (Peralatan Perang Sistem Informasi). Jika Amerika Serikat memiliki Cyber Command, China kini tengah melatih sejumlah 130.000 personil untuk perang sistem informasi. Sementara itu, minggu lalu, Angkatan Laut Amerika Serikat telah selesai melaksanakan uji penempatan pesawat X-47B di kapal induk bertenaga nuklir kelas Nimitz USS Harry S Truman. X-47B adalah pesawat jet tempur tanpa awak (Unmanned Combat Air System / UCAS) buatan Northrop Grumman Amerika Serikat. Uji coba ini dimulai tanggal 26 November 2012 yang lalu. Dalam uji coba kali ini masih belum meliputi tes lepas landas dan mendarat di kapal induk tersebut. Uji coba kali ini antara lain bertujuan melakukan pengetesan tata cara pengangkutan dan penempatan pesawat khusus ini di kapal induk, penarikan di geladak dengan traktor pemindah, pengarahan posisi dengan kontrol operator menggunakan katrol, dan pengetesan sistem digital mesinnya dalam area yang dipenuhi gelombang elektromagnet. Kembali ke pembahasan teknologi militer China dan Amerika Serikat, kedua negara ini sama-sama memiliki persenjataan nuklir. Tetapi kedua belah pihak diperkirakan tak akan menggunakan itu semua karena kedua belah pihak sama-sama mengetahui bahwa penggunaan senjata nuklir adalah sama saja dengan bunuh diri, mengingat efek senjata nuklir tidak hanya menghancurkan lawan tetapi radiasinya juga dapat menghantam diri sendiri dan pihak lain yang tidak terlibat. Dan hingga saat ini, tak satupun negara di dunia ini memiliki kesiapan cukup untuk menghadapi perang nuklir. Walau pun semua negara pemilik senjata nuklir juga telah membangun bunker-bunker tahan radiasi nuklir, tak satu pun bunker-bunker tersebut terjamin 100% aman dari radiasi radio aktif. Dan bunker-bunker tersebut juga tak akan mampu menampung semua warga negara pemilik senjata-senjata nuklir tersebut. Sehingga, justru yang menjadi kekhawatiran Amerika Serikat adalah persenjataan-persenjataan non nuklir pihak China. Memang saat ini Amerika Serikat dan China terikat dalam banyak kesepakatan perdagangan dan investasi. Tetapi seperti di uraikan sebelumnya, akan selalu ada kemungkinan kedua pihak ini dapat memiliki kepentingan yang saling berseberangan, dan ini bersifat sangat riskan meskipun kedua pemerintahan menyatakan bahwa perselisihan yang mungkin terjadi antar dua negara akan menimbulkan efek merugikan yang sangat besar bagi kedua belah pihak sehingga mereka akan selalu berusaha menghindari konfrontasi langsung. Mungkin itu juga sebabnya saat sejumlah laporan intelijen menunjukkan bahwa pesawat mata-mata Iran RQ-170 yang jatuh di perbatasan Iran baru-baru ini ternyata dibuat dengan bekerjasama dengan sejumlah ilmuwan China, pemerintah Amerika Serikat memilih untuk tidak banyak berkomentar. Memang dalam banyak hal Amerika Serikat perlu sangat berhati-hati dalam menghadapi China. Karena, berbeda dengan Uni Soviet dulu yang merupakan gabungan dari banyak negara-negara komunis yang 'terpaksa' bersatu dalam Persatuan Soviet dan terdiri dari banyak ras suku bangsa sehingga relatif mudah dipecah-belah. China sejak zaman dahulu adalah negeri tunggal yang secara ras cukup homogen. Selain itu, di Amerika Serikat sendiri sejak zaman koboy sudah banyak orang-orang keturunan China yang sulit dibedakan mana yang keturunan China Sosialis dan mana yang Kapitalis. Berbeda dengan Negara China, dimana keberadaan orang kulit putih sangat mudah di tandai. |
0 komentar:
Posting Komentar